Wahyu dan Tuah Keris Pusaka
Wahyu Keris Jawa di Jaman Sekarang - Secara umum semua keris mengandung sifat-sifat wahyu wibawa dan derajat dan wahyu spiritual / kesepuhan yang masing-masing sifat wahyunya itu akan menyesuaikan dirinya dengan orang si pemilik keris, yang akan membantu mengangkat derajat orangnya sesuai jalan kehidupannya masing-masing, baik orangnya di dalam dirinya memiliki wahyu ataupun tidak. Keris-keris itu bersifat umum, boleh dimiliki oleh orang kebanyakan.
Tetapi keris-keris di atas adalah keris-keris yang bersifat khusus, yang sifat-sifat khusus wahyu di dalamnya, wahyu keraton, kepangkatan dan derajat dan wahyu keningratan tidak bisa begitu saja diterima oleh semua orang yang menjadi pemilik kerisnya. Keris-keris itu hanya akan bekerja kegaibannya, hanya akan menyatu dan memberikan tuahnya kepada orang-orang tertentu saja yang cocok untuk menjadi wadah wahyunya.
Pada masa sekarang ini keris-keris di atas masih berfungsi dan bertuah yang sama bila keris-keris itu dimiliki oleh orang-orang yang memiliki wahyu keraton, kepangkatan dan derajat dan wahyu keningratan. Tetapi bila pemiliknya tidak memiliki wahyu-wahyu tersebut, maka keris-keris itu menyesuaikan dirinya dengan keadaan yang sekarang, yaitu mewujud menjadi Keris Keningratan.
Jadi selain yang aslinya adalah keris keningratan, keris keningratan pada jaman sekarang ini bisa adalah perwujudan dari keris di atas, di dalamnya terkandung berbagai macam jenis wahyu, baik wahyu keraton, kepangkatan dan derajat, wibawa dan derajat, spiritual dan kesepuhan, dan wahyu keningratan itu sendiri, tetapi semua wahyu itu akan mewujud menjadi wahyu keningratan saja.
Jadi secara umum semua jenis keris tersebut di atas adalah yang pada masa sekarang disebut Keris Keningratan , yaitu keris-keris yang bersifat khusus yang hanya patut dimiliki oleh orang-orang tertentu saja yang sesuai dengan tujuan keris-keris itu diciptakan, bukan untuk orang kebanyakan.
Keris-keris di atas mau mengikut / dimiliki oleh seorang keturunan ningrat, tetapi hanya akan berlaku sebagai keris keningratan saja jika orangnya tidak memiliki wahyu keraton, wahyu kepangkatan dan derajat atau wahyu keningratan di dalam dirinya.
Masing-masing sifat wahyu di dalamnya akan menyesuaikan dirinya dengan karakter, kepribadian, status dan jalan kehidupan orang si pemilik keris, sehingga si pemilik keris tidak akan menerima keseluruhan sifat-sifat wahyunya itu, yang akan diterimanya hanyalah yang sejalan saja dengan kepribadian dan jalan hidupnya (dan interestnya).
Sebagai keris keningratan sisi kegaiban di dalamnya membawakan sifat-sifat wahyu keningratan yang akan menjadikan manusia pemiliknya tampak elegan, berwibawa dan penuh karisma keagungan. Jika sudah terjadi keselarasan dengan pemiliknya, keris-keris itu akan membantu mengangkat derajat hidup pemiliknya kepada derajat yang tinggi dan kemuliaan.
Pengertian keris keningratan tidak diartikan sebagai semua keris yang dulunya pemiliknya adalah seorang bangsawan / ningrat. Keris apapun bisa saja pemiliknya dulu adalah seorang ningrat / bangsawan, atau raja, tetapi kerisnya itu sendiri belum tentu adalah keris keningratan.
Secara sempit pengertian keris keningratan adalah keris-keris yang pembuatannya dulu hanya ditujukan untuk kalangan ningrat saja, bukan untuk orang lain yang tidak ada garis keturunan ningrat. Tetapi secara umum pada jaman sekarang ini yang tergolong sebagai keris keningratan adalah semua jenis
0 Response to "Wahyu dan Tuah Keris Pusaka"
Post a Comment