Dhapur Keris Pusaka Carubuk, Keris Pusaka yang Dipergunakan Sunan Kalijaga
Keris Carubuk, Keris Pusaka Milik Sunan Kalijaga - Islam dalam catatan sejarah masuk ke tanah Jawa sekitar abad ketujuh masehi. Penyebarannya melalui para pedagang dari Gujarat (India), Persia, dan Arab. Dalam berbagai buku sejarah disebut, saat itu bukan hal yang gampang untuk mengajak masyarakat Jawa masuk Islam. Lantaran Mereka sudah menganut agama Hindu sejak lama. Kira-kira sejak kerajaan majapahit.
Namun di Tanah Jawa ada tokoh – tokoh yang aktif menyebarkan agama Islam, namanya Wali Songo. Mereka memiliki cara sendiri-sendiri untuk mengajak masyarakat Jawa masuk Islam. Ada satu Wali Songo yang memiliki cara unik untuk mengajak masyarakat Jawa supaya masuk Islam. Wali tersebut namanya Sunan Kalijaga. Dia memilih cara melakukan akulturasi budaya dan agama.
Dengan cara akulturasi budaya dan agama ini, masyarakat Jawa yang sudah ratusan tahun memeluk agama Hindu dan kepercayaan pada roh leluhur, bisa perlahan -lahan dan dengan mudah diajak masuk Islam. Kemampuan Sunan Kalijaga memasukkan pengaruh Islam ke dalam tradisi Jawa ini terbukti cukup ampuh, banyak masyarakat Jawa yang dulunya bukan Islam manut padanya.
Nah, seperti diulas oleh Otonomi, konon Sunan Kalijaga memang melakukan pendekatan budaya yang sangat mendalam, demi menyebarkan Islam. Termasuk juga terkait dengan benda -benda pusaka, yang konon sangat dipercaya masyarakat saat itu.
Berdasarkan beberapa prasasti atau bukti sumber tertulis pada masa lalu peninggalan kerajaan Majapahit, pada saat itu masyarakat Jawa sangat percaya dengan benda pusaka, misalnya semacam keris.
Sunan Kalijaga sendiri disebut-sebut memiliki lima pusaka, salah satunya adalah Keris Kiai Carubuk. Keris tersebut merupakan senjata Sunan Kalijaga. Hingga sekarang, keris tersebut dipercaya masih ada.
Konon, keris ini mempunyai kesaktian tidak sembarangan dapat dimiliki. Keris Kiai harus mempunyai kecocokan atau berjodoh dengan yang memegangnya.
Dalam sebuah legenda dikisahkan, konon katanya Sunan Kalijaga minta tolong kepada Empu Supa Mandragi untuk dibuatkan sebuah keris untuk menyembelih kambing.
Sunan Kaljaga memberikan besi yang ukurannya sebesar biji asam jawa sebagai bahan pembuatan keris kepada Empu Supa Mandrangi.
Empu Supa sedikit terkejut karena besi untuk membuat keris tersebut sangat berat, padahal bentuknya sangat kecil. Konon ceritanya, pada mulanya Empu Supa tidak percaya besi tersebut bisa dijadikan keris.
Tetapi Sunan Kalijaga meyakinkan Empu Supa bahwa besi untuk membuat keris tersebut, hanya bentuknya saja yang kecil tetapi sebenarnya besarnya seperti gunung.
Ternyata perkataan Sunan Kalijaga sangat ampuh, diceritakan dalam legenda tersebut pada waktu itu juga besi yang sebesar biji asam Jawa tersebut menjelma jadi sebesar gunung.
Hati Empu Supa menjadi gugup, lantaran mengetahui bahwa Sunan Kalijaga memang benar-benar wali yang dikasihi oleh sang pencipta kehidupan.
Saat itu pula Empu Supa berlutut dan takut. Kemudian besi itu dibuat jadi sebilah keris oleh Empu Supa.
Begitu melihat bentuk kerisnya, Sunan Kalijaga menjadi kaget lantaran hasil keris itu berbeda jauh sekali dengan yang dimaksudkan.
Awalnya Sunan Kalijaga bermaksud meminta dibuatkan keris untuk menyembelih kambing, ternyata yang dihasilkan yakni keris Jawa. Bentuknya sangat indah.
Begitu mengetahui keindahan keris, perasaan Kanjeng Sunan Kalijaga tersentuh. Kemudian keris tersebut dinamai Keris Kyai Carubuk.
Keris Kyai Carubuk ini lalu menjadi senjata pusaka Sultan Hadiwijaya, Raja Pajang. Sultan Hadiwijaya ini lebih terkenal dengan sebutan Joko Tingkir.
Keris Kyai Carubuk ini pernah mengalahkan Keris Kiai Setan Kober milik Arya Penangsang yang terkenal pada zaman itu.
0 Response to "Dhapur Keris Pusaka Carubuk, Keris Pusaka yang Dipergunakan Sunan Kalijaga"
Post a Comment